Pertama, hindari bahan berisiko tinggi seperti retinoid, salicylic acid dosis tinggi, hidrokuinon, dan benzoyl peroxide. Beberapa bahan tersebut berpotensi memengaruhi perkembangan janin jika terserap ke dalam tubuh. Meski digunakan secara topikal, dokter tetap menganjurkan kehati-hatian.
Kedua, pilih produk dengan kandungan lembut dan alami, seperti niacinamide, hyaluronic acid, ceramide, dan aloe vera. Bahan-bahan ini membantu menjaga kelembapan dan kesehatan kulit tanpa membahayakan janin. Produk yang bebas pewangi dan alkohol juga lebih aman untuk kulit sensitif selama kehamilan.
Ketiga, perhatikan label produk. Pastikan produk skincare memiliki izin edar dari BPOM atau lembaga pengawas terpercaya. Bila ragu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan atau dokter kulit sebelum mencoba produk baru.
Keempat, jangan lupakan tabir surya. Paparan sinar UV bisa memperburuk hiperpigmentasi yang sering terjadi saat hamil. Gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 yang mengandung zinc oxide atau titanium dioxide—dua bahan yang aman untuk ibu hamil.
Terakhir, perhatikan reaksi kulit. Jika muncul kemerahan, gatal, atau iritasi, segera hentikan penggunaan produk. Setiap kulit bereaksi berbeda, dan kehamilan membuat kulit lebih sensitif dari biasanya.
Dengan memilih skincare secara bijak, ibu hamil tetap bisa menjaga kesehatan dan kecantikan kulit tanpa mengorbankan keselamatan janin.