Retinol kini menjadi salah satu bahan aktif paling populer dalam dunia skincare. Banyak orang memujinya sebagai “senjata rahasia” untuk melawan tanda-tanda penuaan dan jerawat. Tapi sebelum kamu buru-buru memakainya, penting untuk memahami cara kerja retinol dan bagaimana kamu bisa menggunakannya dengan aman.
Retinol adalah turunan vitamin A yang bekerja dengan cara mempercepat regenerasi sel kulit. Saat kamu mengaplikasikan retinol, kulit akan memperbaharui dirinya lebih cepat, mendorong sel-sel mati untuk mengelupas dan memberi ruang bagi kulit baru yang lebih halus dan cerah. Itulah sebabnya banyak orang merasakan manfaatnya dalam mengatasi kerutan, jerawat, hingga tekstur kulit tidak merata.
Namun, kamu perlu menggunakan retinol dengan hati-hati, terutama jika kamu baru pertama kali mencobanya. Retinol bisa menyebabkan iritasi, kemerahan, dan pengelupasan jika kamu memulai dengan dosis terlalu tinggi atau terlalu sering. Karena itu, kamu sebaiknya mulai dari konsentrasi rendah (seperti 0,25% atau 0,5%) dan gunakan 2–3 kali seminggu terlebih dahulu.
Kamu juga harus menghindari pemakaian retinol bersamaan dengan bahan aktif keras lainnya seperti AHA, BHA, atau vitamin C dalam satu rutinitas malam. Fokuslah pada pelembap dan sunscreen untuk melindungi dan menenangkan kulit, karena retinol bisa meningkatkan sensitivitas terhadap sinar matahari.
Ingat, hasil dari retinol tidak muncul dalam semalam. Kamu butuh konsistensi dan kesabaran. Biasanya, perubahan positif mulai terlihat setelah 4–12 minggu pemakaian rutin.
Jadi, jika kamu ingin mendapatkan kulit mulus, cerah, dan lebih muda, retinol bisa jadi jawabannya—asal kamu tahu cara pakainya dengan benar. Edukasi dirimu, dengarkan kebutuhan kulitmu, dan mulai perlahan. Kulit sehat dimulai dari keputusan yang tepat.