glowinup.id – Microbotox kini menjadi salah satu perawatan wajah yang banyak menarik perhatian, terutama bagi pemilik kulit acne-prone. Berbeda dari suntik botox konvensional yang bertujuan mengurangi kerutan, microbotox bekerja di lapisan lebih dangkal kulit dan menyasar masalah seperti pori-pori besar, produksi minyak berlebih, dan jerawat.
Dalam prosedur ini, dokter menyuntikkan dosis botox yang sangat kecil ke lapisan permukaan kulit menggunakan jarum mikro. Botox ini tidak melumpuhkan otot seperti pada botox biasa, melainkan mengurangi aktivitas kelenjar minyak (sebaceous) dan keringat. Hasilnya, kulit tampak lebih halus, tidak mudah berminyak, dan lebih jarang mengalami breakout.
Banyak pasien dengan kulit berminyak dan rentan jerawat melaporkan perbaikan signifikan setelah menjalani perawatan ini. Microbotox membantu mengontrol minyak di wajah, mengurangi kemerahan akibat jerawat, dan membuat tampilan kulit lebih segar. Efeknya bisa bertahan antara 3 hingga 6 bulan, tergantung kondisi kulit dan gaya hidup pasien.
Dokter biasanya menyarankan prosedur ini bagi mereka yang telah mencoba berbagai skincare anti-acne tanpa hasil maksimal. Namun, perawatan ini tetap harus dilakukan oleh profesional berlisensi untuk memastikan dosis dan titik suntikan tepat sasaran.
Meski minim risiko, beberapa efek samping ringan seperti kemerahan atau bengkak bisa muncul sementara. Oleh karena itu, konsultasi awal dengan dokter sangat penting agar perawatan sesuai dengan kebutuhan kulit.
Microbotox menawarkan pendekatan baru yang efektif dan minim invasif untuk membantu pemilik acne-prone skin tampil lebih percaya diri tanpa bergantung sepenuhnya pada obat atau produk topikal.